Pemenuhan
kebutuhan nutrisi merupakan syarat awal dan utama untuk mengawali
program pembangunan segala bidang di suatu bangsa. Dengan terpenuhinya
nutrisi, maka akan terbentuk manusia yang cerdas dan sehat yang siap
bersaing di kancah Internasional. Namun kondisi kecukupan gizi di
Indonesia saat ini memang masih dalam kondisi memprihatinkan. Selain
kondisi ekonomi, salah satu faktor penyebabnya adalah kurangnya
pengetahuan masyarakat tentang asupan gizi yang baik dan benar.
Nutrisi
memang sangat penting bagi setiap insan manusia, baik laki-laki maupun
perempuan. Kebutuhan nutrisi untuk setiap individu tidak sama,
tergantung aktivitas dan kondisi tubuhnya. Selain itu ada juga beberapa
sumber yang menyatakan adanya perbedaan kebutuhan nutrisi bagi laki-laki
dan perempuan. Kebutuhan nutrisi paling tinggi bagi kaum hawa sendiri
terjadi pada saat kehamilan, hal ini mencakup baik sebelum, selama
maupun sesudah melahirkan. Banyak sekali macam nutrisi yang diperlukan
bagi seorang Bunda yang sedang hamil atau mengandung. Diantaranya
seperti Asam folat atau Vitamin B9, Protein, zat besi, kalsium, mineral,
vitamin A, Vitamin B komplek, vitamin C, vitamin D, E, Karbohidrat dan
lemak.
Cacat lahir akibat kekurangan Asam Folat |
Kebutuhan nutrisi
tersebut menjadi syarat wajib untuk kelangsungan hidup Bunda maupun si
buah hati. Bila status gizi ibu normal pada masa sebelum dan selama
hamil, maka kemungkinan besar akan melahirkan bayi yang sehat, cukup
bulan dengan berat badan normal. Dengan kata lain kualitas bayi yang
dilahirkan sangat tergantung pada keadaan gizi ibu sebelum dan selama
hamil. Jika kebutuhan nutrisi tidak terpenuhi maka hal ini akan
menimbulkan masalah yang serius, baik untuk kesehatan bunda maupun untuk
si Jabang bayi. Seperti lahir cacat, bayi kurang sehat, hingga yang
lebih serius lagi adalah ancaman kematian yang dapat menimpa Bunda
maupun si Buah hati.
Untuk itulah maka
untuk mewujudkan visi Indonesia sehat maka kita harus menciptakan
generasi-generasi penerus bangsa yang sehat, dan hal itu dapat terwujud
jika dan hanya jika kebutuhan nutrisi bunda terpenuhi. Dengan kata lain
bunda merupakan tonggak dasar untuk mewujudkan visi Indonesia sehat.
Jika kebutuhan nutrisi bunda terpenuhi, maka kemungkinan besar akan
melahirkan dengan selamat. Untuk itulah dalam mengukur tingkat kesehatan
dan kesejahteraan perempuan, maka salah satu faktor yang dapat
dijadikan indikator adalah Angka Kematian Ibu (AKI).
Data dan Fakta
Laporan terbaru yang disampaikan oleh kelompok kemanusiaan Doctor
Without Borders (Medecins Sans Frontieres/MSF) dikutip dari kompas.com
menyatakan bahwa setiap hari 1.000 perempuan meninggal karena komplikasi
yang berkaitan dengan kehamilan dan persalinan. Pemerintah Indonesia sendiri melalui menko kesra dalam siaran persnya
telah mencanangkan ‘Visi Indonesia’ Sehat Tekan Angka Kematian Ibu. AKI
juga merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan
pembangunan milenium yaitu tujuan ke-5 yaitu meningkatkan kesehatan ibu
dimana target yang akan dicapai sampai tahun 2015 adalah mengurangi
sampai ¾ resiko jumlah kematian ibu. Seperti yang telah dirilis oleh
Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI di situs
resminya www.menegpp.go.id,
menyatakan bahwa berdasarkan hasil survey yang telah dilakukan, AKI
telah menunjukkan penurunan dari waktu ke waktu. namun demikian upaya
untuk mewujudkan target tujuan pembangunan milenium atau sering disebut
MDG’s masih membutuhkan komitmen dan usaha keras yang terus menerus.
Meski dari grafik tersebut menunjukkan penurunan yang signifikan namun berdasarkan pemberitaan Tribunnews8
Maret yang lalu jumlah tersebut yang mencapai 228 per 100.000 kelahiran
hidup.masih menempati urutan tertinggi se-ASEAN. Dalam upaya
memperbaiki kesehatan perempuan tersebut, pemerintah saat ini telah
menentukan target yaitu menurunkan AKI hingga tercapai target Millennium
Development Goal’s (MDGs) 5, menjadi 102/100.000 pada tahun 2015. Namun
meski sudah beberapa tahun berjalan, Ketua MDG’s Indonesia belum lama
ini justru menyatakan bahwa Indonesia mengalami kesulitan dalam
menurunkan Angka Kematian Ibu, dan harus terus mengejar agar target
tahun 2015 tersebut dapat terwujud. (Metrotvnews.com).
Penyebab
Memang banyak
sekali penyebab terjadinya kematian pada ibu saat melahirkan. Namun
penyebab ini dapat dibedakan menjadi penyebab secara langsung dan tidak
langsung.
Berdasarkan hasil survey seperti yang dirilis di website www.menegpp.go.id penyebab kematian Ibu saat melahirkan secara langsung dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
Diagram di atas
menunjukkan distribusi penyebab kematian ibu melahirkan, berdasarkan
data tersebut bahwa tiga faktor utama penyebab kematian ibu melahirkan
yakni, pendarahan, hipertensi atau pre eklamasi dan infeksi. Pendarahan
menempati presentase tertinggi penyebab kematian ibu (28 persen). Faktor
penyebab utama terjadinya pendarahan ini adalah anemia dan kekurangan
energi kronis (KEK). Sungguh Tragis memang, di negeri yang kaya ini
justru banyak bunda-bunda Indonesia yang harus kehilangan nyawa saat
melahirkan generasi penerus bangsa karena kekurangan asupan nutrisi.
Sedangkan
faktor penyebab kematian tidak langsung karena masih banyaknya kasus “3
Terlambat dan 4 Terlalu”, yang terkait dengan faktor akses, sosial
budaya, pendidikan, dan ekonomi. Kasus 3 Terlambat meliputi: (1)
terlambat mengenali tanda bahaya persalinan dan mengambil keputusan, (2)
terlambat dirujuk, dan (3) terlambat ditangani oleh tenaga kesehatan di
fasilitas kesehatan. Berdasarkan Riskesdas 2010, masih cukup banyak ibu
hamil dengan faktor risiko 4 Terlalu, yaitu: (1) terlalu tua hamil
(hamil di atas usia 35 tahun) sebanyak 27%, (2) terlalu muda untuk hamil
(hamil di bawah usia 20 tahun) sebanyak 2,6%, (3) terlalu banyak
(jumlah anak lebih dari 4) sebanyak 11,8%, dan (4) terlalu dekat (jarak
antar kelahiran kurang dari 2 tahun). (Okezone)
Pencegahan
Hal
utama penyebab kematian langsung adalah pendarahan yang disebabkan oleh
anemia dan kekurangan energi kronis (KEK). Maka dari situlah sebenarnya
Kematian Ibu saat melahirkan dapat kita cegah sedini mungkin. Yaitu
dengan mencukupi kebutuhan nutrisi pada Ibu sebelum, selama kehamilan
dan sesudah melahirkan. Selain itu yang tidak kalah penting adalah
memberikan sosialisasi secara terus-menerus dan sistematis kepada
masyarakat tentang asupan nutrisi yang baik dan benar. Hal ini
dikarenakan di berbagai wilayah di pedesaan di Indonesia pengetahuan
tentang asupan nutrisi memang masih minim.
Mari bersama kita dukung gerakan Nutrisi untuk Bangsa, mengurangi sedikit demi sedikit masalah gizi di Indonesia untuk mensukseskan visi Indonesia sehat.
Tips
Nah itulah sedikit
gambaran betapa pentingnya kesehatan bunda bagi kita maupun bagi bagi
bangsa. Bunda harus benar-benar menjaga kesehatannya dan memenuhi
nutrisinya untuk mendapatkan bayi yang sehat dan cerdas. Untuk mendukung
bunda sedikit tips dari saya.
0 komentar:
Posting Komentar